Bisa jadi karena bunda memang suka dengan film Bolywood, tiba-tiba lewat di timeline film The Hundred Foot Journey. Sebuah film yang diperankan oleh campuran bintang film dari India, Ingris, Perancis dan Amerika.
Awalnya agak ragu mau nonton, tapi setelah melihat trailernya, sepertinya cukup menarik. Dan alhamdulillah, ternyata memenuhi harapan. Apalagi melihat pemandangan yang menjadi setting film ini, luar biasa indahnya.
Film yang mengangkat tema kuliner, dipadu dengan sedikit romantisme pemeran utama menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, sebenarnya film ini berisi motivasi buat mereka yang mau berjuang mendapatkan cita-citanya.
Diangkat dari novel dengan judul yang sama, film ini sarat dengan nilai budaya yang kental antara Perancis dan India. Meski merupakan film dengan tema kuliner, jangan dibayangkan akan banyak scene tentang proses pembuatan masakan yang detail.
Film The Hundred Foot Journey
1. Identitas Film
Tahun produksi: 2014
Produsen: Sikhya Entertainment
Sutradara: Lasse Hallstrom
Pemeran: Helen Mirren, Om Puri, Manish Dayal, Charlotte Le Bon, Amit Shah
Produser: Steven Spielberg dan Oprah Winfrey
Durasi: 100 minutes
Genre : Drama
2. Sinopsis Film
Film diawali dengan musibah kebakaran yang dialami oleh keluarga papa Kadam (Om Puri). Dalam musibah itu, papa Kadam harus kehilangan istri tercinta. Kesedihan yang teramat dalam membawa papa Kadam pada keputusan untuk meninggalkan India dan mencoba peruntungan di Eropa.
Sempat menetap di Inggris, namun mereka merasa tidak ada kemajuan usaha. Akhirnya papa Kadam kembali mengajak keluarganya untuk pindah. Kali ini mereka tidak menetapkan satu tujuan.
Sayangnya, dalam perjalanan menyusuri dataran Eropa, mobil yang mereka tumpangi bermasalah dan hampir kecelakaan di sebuah desa indah bernama Saint Antonin Noble Val yang berada di selatan Perancis.
Di sini mereka bertemu Marguerite (Charlotte Le Bon), gadis cantik yang menderek mobil dan memberi makan mereka juga membawa keluarga Punjabi ini untuk mencari tempat bermalam. Di desa ini papa juga menemukan bangunan tua yang bisa dibeli dan papa Kadam sangat menyukainya.
Walau begitu, langkah papa Kadam untuk membuka restoran tidak semudah yang dibayangkan. Dia harus menghadapi Madame Mallory (Helen Mirren), wanita tua pemilik restoran terbaik di sana yang lokasinya tepat berada di depan restoran papa Kadam.
Jadilah, 2 orang dengan karakter yang sama keras kepalanya, bersaing merebut perhatian penduduk kota sambil terus berupaya menyajikan sajian terbaik. Persaingan ini digambarkan dengan sangat menarik dan lucu dalam film.
Romantisme tak berlebihan ditampilkan oleh Hasan, anak kedua papa Kadam yang jatuh cinta dengan Merguerite. Konflik pun tercipta karena Marguerite ternyata adalah pegawai di restoran kompetitor. Madame Mallory menginginkan bintang Michelin ke dua untuk restorannya. Melihat Hasan yang sangat berbakat, Madame Mallory pun merekrutnya. Membuat papa Kadam meradang.
Apakah Madame Mallory berhasil mendapatkan bintang ke duanya? Bagaimana dengan kelanjutan karis Hasan di dunia kuliner? Menarik sekali untuk disimak Mommies.
Rasa adalah yang Utama
Dalam dunia kuliner, bukan hanya penampilan makanan yang perlu menarik, tapi tentu rasa yang terutama. Di film ini ada sekotak bumbu rahasia yang merupakan warisan dari ibunda Hasan, yang akhirnya membangkitkan hasrat Hasan untuk kembali menjadi chef.
Satu peristiwa kebakaran juga pernah menimpanya yang membuat tangannya terluka. Tapi motivasi dari Marguirete juga keluarganya membuat Hasan kembali bangkit bahkan bisa menorehkan prestasi. Berbagai ujian yang menimpa dirinya dan keluarga juga menguatkan bonding di antara mereka.
Akting para pemainnya patut diacungi jempol. Terutama Om Puri dan Helen Mirren yang sepanjang film bersitegang. Belakangan kemudian mencair bahkan mereka pun kemudian menjadi sepasang manusia yang saling mengagumi. Helen Mirren yang pernah mendapat piala Oscar tentu tidak perlu diragukan lagi permainannya.
Akting pemain muda Manish Dayal dan Charlotte Le Bon juga menarik. Manish Dayal yang memerankan Hasan boleh dibilang bermain cukup kuat di film ini. Sebagai pemeran utama, dia mampu memainkan emosi dengan sangat baik. Cukup mengaduk perasaan penonton.
Semakin menarik ditonton karena film ini mengambil seting daerah dengan pemandangan yang sangat indah. Mata kita dimanjakan dengan ciptaan Allah yang memang tiada duanya, masyaallah.
Posting Komentar
Posting Komentar