Pernahkah terbayangkan jika orang terdekat kita mengidap Alzheimer? Tentu sakit dan tak mudah menghadapinya. Bukan hanya yang terkena penyakit tersebut, tapi juga buat anggota keluarga. Ini adalah perjalanan yang luar biasa dan akan sangat menguras emosi.
Bunda mengingat sebuah kisah yang menceritakan kegigihan seorang suami menghadapi istrinya, si pengidap Alzheimer. Demi keamanan, sang istri ditempatkan di pusat pelayanan untuk penderita Alzheimer. Tapi yang luar biasa, si suami setiap hari mengunjunginya. Saat ditanya kenapa selalu datang padahal sang istri tidak lagi mengingatnya? Pria tua itu hanya menjawab,”Dia memang tidak lagi mengenaliku. Tapi aku mengenalinya.”
Masyaallah, baper pasti yang mendengarnya.
Oh ya, film yang bertemakan Alzheimer ternyata cukup banyak. Sampe agak bingung memilihnya. Yah, dalam rangka hari Alzheimer sedunia yang jatuh di tanggal 21 September, Bunda memang sengaja ingin mereviem film tentang ini. Barangkali lewat film, kita akan lebih mudah memahami penyakit ini ya Mommies.
Selain Still Alice yang akan Bunda bahas, ada film Korea berjudul “A Moment to Remember” yang seperti biasa bergenre drama romantis. Satu kalimat dari film ini yang bikin baper saat Soo Jin sang istri bilang kepada suaminya,”Jangan terlalu baik kepadaku, toh aku juga tidak mengingatnya.” Tapi seorang lelaki akan tetap menepati janjinya untuk menjaga istrinya, selamanya.
Film Still Alice
Judul : Still Alice
Genre : Drama
Sutradara : Richard Glatzer& Wash Westmoreland
Pemeran : Julianne Moore, Alec Baldwin dan Kristen Stewart.
Produksi : Lutzus-Brown, BSM Studio, Big Indie Pictures and Shriver Films
Tanggal rilis : 5 Desember 2014
Durasi : 101 menit
Penghargaan : Piala Oscar untuk aktris terbaik
Still Alice menceritakan tentang seorang profesor linguistik terkenal bernama Alice Howland. Ia sudah menikah dan hidup bahagia dengan suami dan tiga orang anak yang sudah dewasa. Film dibuka dengan perayaan ulang tahunnya yang ke 50, usia setengah baya yang seharusnya masih sangat produktif dan energik.
Beberapa keanehan mulai terjadi seperti misalnya ia lupa dengan kata yang harus diucapkannya. Menjadi aneh karena dia adalah profesor di bidang bahasa yang bahkan meneliti bahasa bayi kepada ibunya. Satu hari saat ini berlari tiba-tiba pandangannya kabur dan merasa sulit bernafas. Ia pun seperti merasa tersesat karena tidak tahu berada di mana.
Alice akhirnya memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke rumah sakit dan dokter syaraf menyatakan ia terserang “Early Onset Alzheimer”. Itu adalah istilah yang diberikan kepada pasien penderita Alzheimer yang usianya relatif muda. Fyi, penyakit ini biasanya diidap oleh lansia yang berusia di atas 65 tahun.
Ia mulai merasa tertekan dengan kondisinya itu, Alice juga kehilangan pekerjaan karena penyakitnya. Tapi suami dan ketiga anaknya tak henti-henti mendukungnya melalui banyak hal. Bahkan satu waktu Alice meminta suaminya, yang diperankan apik oleh Alec Baldwin, untuk mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai ilmuwan. Alice beralasan ingin bertualang sebelum ia lupa semuanya.
Tragisnya, Alice sangat terpukul saat mengetahui bahwa penyakitnya adalah jenis genetik. Ia mendapatkan dari ayahnya dan kemungkinan menurunkan kepada anak-anaknya. Ini disebut dengan ‘Familial Alzheimer Disease’.
Bagaimana perjuangan Alice bahkan hingga nyaris bunuh diri adalah bagian lain yang perlu kita lihat dan kaji sama-sama. Berharap tidak satu pun dari kita harus melaluinya, meski data WHO menunjukkan bahwa di dunia, setiap empat detiknya ada pengidap baru.
Alzheimer, Gejala dan Pengobatan
Mengutip situs halodoc, penyakit Alzheimer adalah ranting penyakit demensia yang paling umum dan bertanggungjawab atas 60-80 persen dari seluruh kasus demensia. Demensia adalah gangguan otak yang mengakibatkan hilangnya kemampuan intelektual dan sosial seseorang. Penyakit ini tergolong sebagai penyakit progresif yang mengganggu fungsi mental seseorang, seperti memori dan perilaku.
Tidak diketahuinya dengan pasti penyebab dari penyakit ini memang sedikit menyulitkan. Namun bisakah kita mencegah?
1. Gejala Penyakit Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit progresif yang akan memburuk seiring berjalannya waktu, biasanya dalam hitungan tahun. Pada stadium awal, pengidap akan mengalami turunnya daya ingat yang ringan, sehingga seringkali tidak disadari baik oleh pengidap maupun orang-orang terdekat. Pada stadium lanjut, gejala akan semakin parah sampai pada tahap pengidap tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain juga tidak merespon lingkungan sekitarnya.
Dalam film Still Alice, tidak digambarkan kondisi Alice hingga stadium lanjut. Beberapa scene menggambarkan saat ia lupa di mana letak kamar mandi hingga dia terpaksa mengompol sambil berdiri. Atau saat dia memanggil anak sulung dengan Anne, padahal namanya Anna.
2. Pengobatan Pasien Alzheimer
a. Obat-obatan
Obat Alzheimer saat ini dapat membantu dengan gejala memori dan perubahan kognitif lainnya.
b. Memberikan lingkungan yang aman dan mendukung
Hal yang dilakukan keluarga Alice. Saat Anna, anak pertamanya yang juga seorang dokter, melahirkan anak kembar, ia tidak lagi bisa merawat ibunya. Maka Lydia, si bungsu pun pulang dan mengesampingkan cita-citanya menjadi aktris untuk bisa menemani sang ibu.
c. Olahraga rutin seperti berjalan atau lari.
Ini akan meningkatkan mood penderita dan menjaga kesehatannya. Jangan lupa untuk memberikan gelang atau kalung penanda jika sesewaktu mereka lupa.
d. Pemberian Nutrisi Seimbang
Orang dengan penyakit ini sering lupa dengan asupan makanan dan minuman, maka tugas orang terdekat untuk menjaganya tetap seimbang.
3. Pencegahan
Sayangnya hingga saat ini belum ditemukan pencegahan yang akurat dari penyakit ini. Menjaga diri agar tidak terkena penyakit degeneratif seperti sakit jantung, diabetes, obesitas dengan melakukan diet dianggap sebagai hal yang dapat membantu.
Penutup
Film ini menjadi jembatan penghubung bagi mereka yang belum mengetahui apa itu penyakit Alzheimer. Kita diperlihatkan setapak demi setapak proses kehilangan memori yang pastinya menyakitkan bagi semua pihak. Bahkan di satu titik, Alice mengatakan lebih baik terkena penyakit kanker daripada Alzheimer. Penyakit yang membuatnya malu jika harus bertemu orang karena dia lupa banyak hal.
Pada akhirnya, Alice dan keluarganya harus berdamai dengan penyakit Alzheimer ini. Mereka hanya mencoba menjalaninya dengan bahagia dan saling mendukung.
“Jangan sebut aku penderita. Aku tidak menderita, aku berjuang. Berjuang melawan penyakit yang menggerogoti ingatanku. Ingatan tentang aku.”
Posting Komentar
Posting Komentar