Kadang kubertanya, ada apa dalam benakmu?
Duduk terpekur, menatap nanar tak bertuan
Sesekali celoteh tak jelas kau lontarkan
Bahkan tawa menggema meski tak ada sesiapa
Adamu menyingkirkan orang-orang
Kau ditertawakan, dicemooh bahkan dirisak
Tak peduli..
Mereka pikir kamu tak berarti
Yang bisanya susuri jalan hari demi hari
Berpanas terik lantas kedinginan menari di bawah hujan
Tanpa beban
Jujur aku iri
Kau tak punya penyakit hati
Tuhan bilang, diangkat pena pencatatan darimu
Hingga kau kembali tahu
Haruskah kudoakan, kau kembali sadar?
Atau biarkan, supaya kau tetap lupa pedihnya punya nalar
Bojonggede, 17 September 2021
Posting Komentar
Posting Komentar