Tahun 2020 pun akhirnya berlalu. It’s time to face 2021 with new hope and new goal. Tidak pernah ada yang mengira, rentetan panjang ujian akhirnya dihadapi bersama di tahun 2020. Setelah di awal tahun terjadi banjir kembali di mana-mana dan tetiba di akhir bulan Februari, kabar masuknya virus yang ditakuti banyak orang pun mengubah segalanya.
Tidak ada satu pun orang yang tidak terdampak, bahkan mereka yang kaya raya sekali pun bertekuk lutut di musibah ini. Bisa jadi malah buat mereka yang terbiasa hidup sulit, kondisi ini seolah biasa karena mereka sudah menemuinya setiap hari. Bersyukurnya, semua ini kita hadapi bersama. Tidak hanya di negeri kita, tapi seluruh dunia.
Buat seluruh ummat, ujian itu keniscayaan. Allah sebutkan dalam surat Al Baqarah 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Dan buat orang beriman, kesabaran akan meningkatkan derajat keimanan mereka saat mendapat musibah.
Larangan Berputus Asa
Garis hidup manusia pasti diselingi permasalahan hidup, pahit manis akan menjadi pewarna kehidupan. Jika hewan dan tumbuhan saja Allah beri kemampuan untuk bertahan hidup, apalagi manusia, makhluk paling mulia. Bahkan sejatinya hidup manusia adalah mengelola aneka permasalahan.
Janji Allah dalam surat al Insyirah ayat 6 bahwa sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Di ayat ini Allah menggunakan kata ma’a yang artinya bersama menempel, bersisian, seperti mata uang. Sebagaimana Allah titipkan penawar racun di sayap lalat, maka jika seekor lalat masuk ke dalam makanan atau minuman kita, celupkan hingga sayapnya turun lalu angkat.
Hanya saja, manusia kadang butuh waktu untuk mencerna permasalahan yang ada. Mereka butuh waktu untuk mempelajari sebelum akhirnya menemukan solusi. Allah memerintahkan manusia untuk mencari jalan keluar dari tiap permasalahan yang mereka hadapi dan pada saat yang sama, kita dilarang berputus asa.
Allah berfirman, “… dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (Surat Yusuf 87)
Ayat ini mengandung beberapa konsekuensi:
1. Jaminan Allah bahwa selalu ada jalan keluar.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” — Quran Surat At-Talaq Ayat 2
Menumbuhkan keyakinan bahwa Allah selalu ada, memang tidak mudah. Apalagi bagi mereka yang Allah berikan ujian bertubi-tubi. Baiknya kita lanjut pada langkah berikutnya.
2. Kunci dari setiap permasalahan, mendekat kepada Allah
Jika kita mengetahui bahwa setiap ujian adalah bagian dari skenario Allah, maka selayaknya kita kembali kepada Allah dan merayu-Nya. Bukan malah marah dan menjauh dari-Nya.
3. Fitrah manusia adalah optimis, yang pesimis menjadi kafir.
Pernah lihat bayi belajar jalan? Atau mungkin kita ingat rasanya pertama kali naik sepeda? Jika bukan karena optimisme, maka semua tidak akan terwujud. Kita yakin kepada Allah, kita pasrah atas setiap takdir yang menjadi garis hidup kita, maka tak layak berputus asa.
Nah, kalau saja keyakinan tentang fitrah optimis meraih jalan keluar tertanam baik pada diri setiap manusia, rasanya tak ada orang yang akan lari dari masalahnya. Yang terjadi kadang, lari dari permasalahan dan memilih jalan pintas, na’udzubillaah.
Larangan Memutus Harapan Orang Lain
Bukan hanya Allah melarang kita berputus asa, tetapi bahkan kita dilarang untuk memadamkan harapan orang.
Dari Ibnu Mas’ud, dia berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda;
“Orang yang jahat namun senantiasa mengharap rahmat Allah, itu lebih dekat dengan Allah dibanding orang yang senantiasa beribadah namun membuat orang lain berputus asa dari rahmat-Nya.”
Penting buat kita ya mommies, jika ada orang datang kepada kita dan menceritakan harapannya, maka dukung jika itu adalah kebaikan. Tapi jangan lupa untuk mengingatkannya agar menggantungkan harapan hanya kepada Allah semata.
New Hope, New Goal
Harapan adalah keinginan manusia akan sesuatu hal dan berharap itu akan terjadi. Oleh karenanya dalam kehidupan, tidak ada orang yang tidak memiliki harapan. Harapan bak peta kehidupan dan manusia akan bahagia ketika manusia berjalan berbanding lurus dengan harapannya.
Dalam Islam, ummatnya diperintahkan untuk selalu memiliki harapan. Karena harapan menjadi candu bagi kita untuk terus berkarya dan beribadah. Bahkan seseorang yang sedang menghadapi sakaratul maut pun masih memiliki harapan akan rahmat Allah dan ampunan-Nya. Dijelaskan bahwa harapan itu sesuai kadar keimanan, maka wajar jika orang yang sudah tidak lagi memiliki harapan, dikatakan tidak lagi memiliki iman.
Tentu bunda termasuk orang yang harus memiliki harapan. Berikut harapan bunda di tahun 2021:
1. Harapan terbesar adalah semakin meningkat iman Islam, Allah limpahkan kesehatan dan kebahagiaan. Bukan hanya bagi bunda sekeluarga, tetapi juga untuk seluruh ummat Islam sedunia. Mudah-mudahan pahala doa tersebut juga kembali kepada bunda.
2. Allah berikan kami kemudahan dalam menjemput rezeki, dimampukan melunasi semua utang dan berkesempatan menunaikan ibadah umroh sekeluarga.
3. Allah angkat pandemi virus Covid-19 dari muka bumi dan Allah jadikan Indonesia sebagai negeri bermartabat yang kuat dan hebat.
4. Harapan terkait bakat literasi, mudah-mudahan tahun ini bunda berhasil menerbitkan buku solo. Selain juga tetap ikut dalam proyek-proyek antologi. Terakhir semoga blog yang bunda rintis ini bisa menjadi rujukan dan memberi manfaat bagi banyak orang.
Diaminin yang kenceng ya mommies…. 😍
Insyaallah segala harapan dan tujuan para mommies di masa ke depannya akan dikabul Allah swt. Jangan ragu mengevaluasi diri, new hope, new goal, kita jadikan sebagai acuan agar kehidupan kita lebih baik lagi. Salam hangat.
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ“Dan hanya kepada Tuhanmulah (Allah SWT) hendaknya kamu berharap”. (Qs Al Insyirah: 8)
Semoga harapan-harapannya bisa terwujud ya bu, aamiin :)
BalasHapusAammiiiin ya Allah...
HapusMudah-mudahan harapan kita menjadi tantangan buat kita mewujudkannya
Aamiin ya Allah. Semoga goal-goal bunda dikabulkan Allah SWT. Semangat, Bun!
BalasHapusSama-sama semangat mbak Des...
Hapus