HeaderBundaLillah

Personal Branding, Jadi Dirimu dengan Kekuatanmu

8 komentar


Cover Personal Branding


Pernahkan mendengar gelar Al Amien? Yup, personal branding milik Rasulullah saw yang tercipta dari interaksi puluhan tahun dengan kaumnya. Julukan yang sangat prestisius karena berkaitan dengan karakter baik yang tidak pernah disematkan kepada siapa pun. 


Dilihat dari jenisnya, apa yang dimiliki Rasulullah ini bersifat alami, tanpa dibuat-buat. Orang-orang pada masanya memberi gelar tersebut karena melihat konsistensi Rasulullah dalam pergaulan. Selalu menjaga amanat apapun dengan baik sehingga mereka percaya sepenuhnya pada apa yang dikatakan maupun diperbuat nabi Muhammad saw. 
Sementara ada personal branding yang memang sengaja dibuat, dibentuk. Bukan semata-mata untuk pencitraan, tapi bisa jadi karena keterbatasan kita dalam ketrampilan, pengetahuan dan hal lainnya, membuat kita harus mengambil spesialisasi apa yang mau kita tonjolkan. 


Personal Branding, Seberapa Penting? 


Sebagai blogger dengan banyak impian dan harapan agar kontennya memberi manfaat pada banyak orang, maka penting buat kita memiliki personal branding. Personal branding memiliki makna sederhana yakni citra diri. Bagaimana kamu ingin dilihat dan dibicarakan orang di belakangmu. 

1. Meningkatkan rasa percaya diri 


Personal branding lahir dari passion, nilai yang kita pegang, tujuan hidup dan keahlian yang kita miliki. Meski setiap orang memiliki kelemahan, namun personal branding akan menampakkan kekuatan diri terlebih dahulu. 

Personal branding yang kuat tentu akan membangun kepercayaan diri kita saat berinteraksi secara profesional. Seorang blogger dapat bekerja lebih maksimal karena tahu ketrampilan dan kelebihan yang dia tawarkan. 

2. Memfokuskan diri pada apa yang mau kita capai 


Tanpa disadari, keinginan untuk memperbaiki citra diri ini akan membuat kamu fokus pada apa yang harus dicapai. Kamu akan lebih peduli pada segala tindak tanduk maupun jejak digital yang akan tertinggal. 

Seorang blogger yang memiliki niche blog programmer misalnya, tentu tidak akan secara tiba-tiba menulis bagaimana menjadi ayah yang baik di blognya. Sama sekali nggak salah, cuma salah arah.. 😍

3. Menunjukkan kredibilitas 


Personal branding perlu terus dipoles agar bisa menunjukkan kredibilitas sebagai blogger. Di zaman serba teknologi ini , sangat mudah orang lain mencari siapa sebenarnya kita. Rekam jejak digital bertebaran di mana-mana yang bisa menaikkan performa seseorang atau bahkan meruntuhkannya. 

Tidak perlu terlalu berlebihan dalam mempromosikan diri, cukup perlihatkan konsistensi dalam menulis dan tonjolkan kekuatan dalam spesialisasi yang kita ambil, hingga mendapatkan pengakuan. 

4. Indikator evaluasi 


Sebagaimana halnya semua perjalanan hidup, di ranah apapun tentu membutuhkan evaluasi. Banyak orang belum berhasil melakukan evaluasi atas dirinya sendiri. Beberapa orang cenderung hanya mencari kelemahan sehingga sulit berkembang jika tidak mampu memperbaikinya. Tapi banyak juga yang fokus hanya pada kelebihan sehingga merasa sudah cukup. 

Karena evaluasi penting dalam membantu kita mengenali diri sendiri, maka personal branding dapat menjadi tolak ukur dalam perbaikan diri. Hal-hal yang tidak terkait dengan personal branding kita sebagai blogger, bisa kita abaikan sementara dalam proses evaluasi ini. 

Membangun Personal Branding Pribadi 


My Name Card



Dulu bunda memahami branding hanya untuk meningkatkan penjualan. Sebagai olshoper, itu menjadi penting dan bahkan bunda ikut kelasnya. Dengan mempraktikkannya di sosial media, tak pelak setiap yang butuh baju renang muslimah langsung ingatannya tertuju pada bunda. Alhamdulillah. 

Kembali menekuni dunia tulis menulis di tahun 2017 dan bersyukur berhasil menelurkan 14 buku antologi dengan berbagai genre bersama komunitas Pejuang Literasi. Tak pernah menyangka di penghujung tahun pandemi, berkesempatan mengasah kembali dunia menulis dalam kanal yang jauh lebih menarik, yakni blogging. 

Serasa memiliki perusahaan penerbitan sendiri, diajarkan dari nol membangun usaha ini. Mulai mengubah domain menjadi top level domain, mendesain eksterior blog hingga mengulik interiornya, dilakukan sendiri. 

Dari sini, semangat bertumbuh untuk bisa membantu orang lain mendapatkan informasi dari konten yang bunda buat. Minimal di beberapa bidang yang memang bunda memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentangnya. 

Terutama memang pendidikan, mengingat pernah sekolah guru di sebuah pesantren serta pengalaman sebagai guru hingga menjadi kepala sekolah di SMPIT Al Hikmah, Depok dan juga guru non formal di berbagai pengajian, kampus juga perkantoran. Selain itu, pengalaman sebagai konselor rumah tangga di RKI kota Semarang, mudah-mudahan bisa turut membantu masyarakat. 

1. Kelola akun media sosial 


Bunda memulai dengan menutup akun yang jarang dipergunakan di media sosial. Karena tuntutan pekerjaan, waktu itu sempat memiliki tiga akun FB dan dua akun IG. Dalam perjalanan waktu, ternyata tidak mudah memelihara beberapa akun, meskipun handphone zaman sekarang sudah memungkinkan untuk melakukan kegiatan multitasking. 

Langkah berikutnya adalah menyamakan semua informasi yang ada di setiap akun media sosial. Hanya nama FB yang tidak diubah karena nama fanpage sudah memakai nama bundalillah. 

Profil FB
www.facebook.com/lillahnf


Profil Instagram
www.instagram.com/bundalillah



Profil Twitter
www.twitter.com/bundalillah



2. Belajar kelas moto 


Awalnya ikut kelas moto hanya karena ingin belajar sesuatu di masa pandemi. Setelah beberapa kelas diikuti, mulai tumbuh rasa jenuh karena memang tidak mudah dan harus keluar dari zona nyaman. Namun setelah mengikuti kelas blogspedia coaching, akhirnya menyadari bahwa kelas moto ini sangat menunjang dalam blogging. 

Foto yang merupakan infografis dalam naskah, sangat membantu pengunjung agar tidak bosan mengulik blog kita. Selain dari itu, karena infografis adalah hasil besutan sendiri, maka tidak akan khawatir terkena copyright. 

3. Konsisten posting 


Orang hanya akan menyadari dan mengenal personal branding kita jika kita senantiasa keep in touch dengan mereka. Bentuk kontak kita sebagai blogger, tidak lain tidak bukan adalah melalui postingan di blog atau media sosial lainnya. 

Insyaallah bunda akan menyapa pembaca secara berkala, di jam-jam yang memang pas saat mereka beristirahat dan butuh informasi lebih. Jika perlu pasang alarm untuk mengingatkan waktu posting J 

4. Kembangkan ketrampilan 


Jangan ragu untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Tunjukkan pada pembaca kemampuan kita di bidang yang memang kita geluti. Bunda akan memulai dengan hal-hal ringan seperti review seminar, buku atau bahkan film jika dirasa bersesuaian. 

5. Kolaborasi 


Manusia tidak akan hidup tanpa berjamaah. Makanya kenapa ternyata ‘mampu bekerja dalam tim’ adalah salah satu kelebihan yang harus kita tonjolkan saat melamar pekerjaan. Begitu pula dalam dunia blogger, kolaborasi adalah salah satu cara kita membangun personal branding. 

Kita bisa memulainya dengan mengikuti komunitas blogger. Biasanya nanti di sana ada kegiatan blog walking, aneka challenge juga yang berkaitan dengan kolaborasi lainnya. Bunda sudah mengikuti komunitas blogger 1 minggu 1 cerita dan baru saja apply di Komunitas Emak Blogger. 

Semakin jauh berjalan di dunia blogging, memang terasa penuh tantangan. Masih ada banyak PR yang harus dilakukan agar bisa terus memanjakan pengunjung sekaligus juga mengasah ketrampilan sendiri. Personal branding bunda sebagai A mom blogger, speaker and writer, mudah-mudahan bisa menjadi ladang kebaikan yang membawa manfaat bagi orang banyak. Ammiin… 

 

 

 

Related Posts

8 komentar

  1. Yeayyy, semoga sukses bunda dgn branding bloggernya..

    Suka sama bahasan ttg branding nya Rasulullah, Masya Allah 😍😍

    BalasHapus
  2. Baru sadar juga ternyata diperlukan untuk ikut kelas fotografi ya, Bun untuk menunjang kualitas blog. Dan memperbanyak kolaborasi. Ah thank's for sharing, Bunda!

    BalasHapus
  3. Pr ku banyak nih bund.
    Apalagi sosmed, gak pd banget.
    Soalnya medsos nya masih alay, blum di setting2

    BalasHapus
  4. masya allah, banyak tips nya yang bisa aku coba aplikasikan nih! jazakillah khayr mbak Lillah 🤗

    BalasHapus
  5. Kadang yang terlupakan itu evaluasi ya bun, ketika melakukan sesuatu perlu sering evaluasi diri. Apakah masih sejalan dengan tujuan awal atau berbelok ke jalan yang lain.

    BalasHapus
  6. Berasa banget cupunya aku di dunia tulis menulis dan blogger. Harus banyak-banyak belajar nih..

    BalasHapus
  7. Masya Allah bunda, barakallah sangat bermanfaat dan menginspirasi tulisan-tulisannya.

    BalasHapus

Posting Komentar