HeaderBundaLillah

Skywalk Dinner Ala The Trans Luxury Hotel Bandung

12 komentar

 

Skywalk Dinner
Foto milik www.traveloka.Com


Pernahkah membayangkan makan malam di lantai kaca yang berada di ketinggian 80 meter dari permukaan tanah? Yup, itu konsep yang di usung di Skywalk Dinner The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung. Meskipun tetap gak berani dong nempatin meja di atas bridgenya. Rasanya jantung langsung mau copot melihat ke bawah

Masih inget seru-seruan bunda menikmati indahnya kota Bandung di The Mercusuar? Nah, ini adalah rangkaian perjalanan itu. Setelah menghabiskan siang sampai sore di kawasan Dago, waktunya kami mlipir ke The Trans Luxury Hotel di daerah Gatsu. Letih perjalanan Jakarta-Bandung yang dilanjut ke Soreang dan Dago, membuat selonjoran menjadi impian. 

Menempati kamar 708, dengan ruangan yang luas dan jendela langsung menghadap padatnya kota Bandung, kemewahan hotel ini makin terasa. Pssst…berhubung ini jalan-jalan sambil reunian, jadilah kami berdelapan di dalam kamar. 


Romantic Skywalk Dinner 

Privat Lounge
Suasana Buffet Main Course



Sebagai penyewa kamar kelas Club Premiere Room, ternyata ada jatah makan malam di privat lounge di lantai 18 dengan tema Romantic Skywalk Dinner. Aneka masakan hingga minuman bahkan yang keras sekalipun, tersedia. Duh, duh, duh… 

Berhubung teman baik yang ngebosi gak biasa makan malam, jadilah bunda dan salah satu teman yang naik untuk menikmati makan malam. Entah karena saking semangatnya, bunda lupa bawa masker. Akhirnya diusir dong sama pelayan, dan turun lagi ke lantai tujuh untuk ambil maskernya. 

Tapi jangan khawatir, lift di hotel bintang lima sama sekali gak berasa dan cepat prosesnya. Syuut, tahu-tahu dah sampe. Alhamdulillah, teman di restoran tidak perlu menunggu terlalu lama. 

Mengedarkan pandang ke seluruh ruangan, terlihat meja-meja tertata rapi untuk kapasitas empat orang. Di dekat pintu masuk, ada menu kuah yang malam itu diisi laksa. Sepertinya itu laksa Bandung, karena tidak berkuah santan kental sebagaimana halnya laksa Bogor. 

Di sebelah menu kuah ada buffet untuk main course. Malam itu ada menu Japanese beef teriyaki juga panggang ikan Dori. Sayur yang tersedia hanya cap cay. Jadilah bunda mengambil laksa, beef teriyaki dan ikan dori panggang. 

Menu Makan Malam Hotel Trans



Di sudut lain tersedia aneka cakes dan snack, seperti risol mayo dan samosa. Aneka buah dan puding seperti puding mangga dan puding kelapa, juga tersedia sejajar di meja yang sama. Oh ya, bunda juga sempat ambil salad salmon. Dipikir-pikir daripada kenyang sama nasi, lebih baik perbanyak sayuran saja. 

Protokol Kesehatan 


Berlaku protokol kesehatan yang cukup baik di tempat ini. Selain harus memakai masker kecuali saat makan saja, setiap pengunjung yang masuk ke restoran pun dicek suhu tubuh. 

Begitu pula tata letak meja dan kursi, dibuat jarak yang cukup sehingga pengunjung tidak perlu bersinggungan. Satu meja yang biasanya bisa diisi hingga enam kursi, hanya disediakan empat saja di masing-masing sudutnya. 

Satu lagi protokol yang diberlakukan adalah semua proses pengambilan makanan dilakukan oleh pelayan. Jadi pengunjung hanya mengunjungi buffet yang mereka mau dan membawanya kembali ke meja. Bahkan boleh saja kita cukup meminta dan langsung diantarkan oleh para pelayan. 

Nggak usah sungkan jika mau porsi lebih dari yang biasanya. Kalau memang kamu suka banget dengan satu menu, boleh kok ambil dua tiga kali. Cuma memang kalau lebih dari dua porsi, agak malu aja kayaknya 😃

Jam Operasional 


Makan malam di lantai 18 ini dimulai sejak pukul 17.00. Untuk menu main course akan ditutup pukul 19.00, sementara menu lain seperti makanan penutup dan minuman, tetap dibuka hingga pukul 21.00. Oh ya, minuman yang tersedia malam itu standar saja, yakni teh, kopi dan bandrek. Minuman keras disiapkan terpisah di tempat lain. Yah, risiko hotel yang memang bukan kelas syariah. 

Harga Per Pax 


Hanya karena alasan penasaran, jadilah teman bunda cek ke informasi berapa harga per pax jika ada anak yang mau ikut makan. Untuk anak 0-6 tahun tidak dikenakan biaya tambahan, sementara 6-12 tahun dikenakan Rp. 302.000/pax. Selebihnya sudah dihitung harga dewasa, yang membuat bunda tidak berani bertanya lagi. 

Jadi meski letih karena perjalanan dan sebenarnya masih terasa kenyang dengan menu lasagna di The Mercusuar, bela-belain deh tetap makan malam mengingat harga yang jadinya mubazir jika tidak dimanfaatkan. 

Kualitas Makanan 


Sebagai penyandang hotel bintang lima, tentu mereka tidak akan main-main dalam memilih chef. Jadi buat penikmat kuliner seperti bunda, merasa cukup puas dengan makanan yang disajikan di privat lounge ini. Rasa yang cukup enak dan jumlah porsi yang pas, membuat nyaman menikmati semuanya. 

Jajal Skywalk 


Sebelum turun kembali ke kamar, bunda dan teman sempat menjelajahi area skywalk yang ada di ujung dari privat lounge. Ternyata tempatnya lebih enak buat mereka yang senang hang out dan kuat udara dingin. Kursi-kursi yang disediakan lebih nyaman dan suasana terasa cozy, sementara makanan dan minuman bisa dipesan melalui pelayan. 

Mencoba naik ke area skywalk, seketika panik menyergap. Ada rasa nggak nyaman yang tiba-tiba muncul di dada. Ya Allah, beginikah rasanya perasaan ratu Bilqis ketika memasuki istana nabi Sulaiman as.? Beliau sampai menyibakkan roknya karena mengira lantai kaca itu adalah air kolam. 

Bedanya yang bunda lihat di bawah bukan air, melainkan lalu lalang kendaraan yang terlihat sangat kecil dari ketinggian lantai 18. Ahh…bunda yang sering dibilang orang seterooong aja, nyalinya ciut. Boro-boro atuh mau makan di atasnya. Oh nooo… 

Skywalk Bridge



Epilog 


Pagi sebelum pulang kembali ke Jakarta, bunda kembali didapuk menemani teman yang lain untuk menikmati sarapan (aduh jadi malu tapi mau). Kali ini kami lebih memilih makan di lantai tiga yang memang khusus untuk restoran. 

Sedikit tercengang dengan tempat yang lebih luas dan juga bersanding dengan kolam renang outdoor yang besar. Menu sarapan yang disediakan pun membuat mulut seketika membulat karena wooow. Maklum ini kali kedua merasakan sarapan di hotel berbintang lima. 

Memasuki restoran langsung dihadang buffet berisi aneka minuman, mulai teh, kopi, susu, jus, infused water bahkan jamu. Di sebelah kanannya ada buffet salad, buah dan puding. Maju ke depan bertemu dengan main course yang pagi itu bertema Asian. So ada nasi goreng, mie goreng, cah sayuran juga olahan ayam. 

Mencari menu lain, bunda lebih memilih smoked beef slice, amber cheese dan sosis untuk menemani salad. Setelah jeda sebentar kemudian mengambil dimsum dan sushi. Sementara teman bunda mencoba kue clorot, kue kenangan katanya. 

Breakfast Menu
Bakso, Dimsum dan Sushi


Sarapan Salad
Salad dan Aneka Olahan Daging


Kue Clorot
Kue Clorot



Di luar itu masih ada aneka bubur, dari bubur ayam, kacang ijo dan ketan item. Juga olahan bakery yang harumnya memenuhi ruangan. Belum lagi yang berkuah seperti soto Bandung dan bakso. Komplit plit kan.. 

Jadi kalau ditanya apa menu andalan mereka, kurang tahu juga karena semua disediakan dan serba enak. Bahkan jika dibandingkan dengan makan malam di privat lounge, sarapan pagi lebih bervariasi dan yummy semua. 

Alhamdulillah tsumma alhamdulillah, hanya itu yang bisa bunda ucap. Karena sejak menjejakkan kaki di The Trans Luxury Hotel, sama sekali gak tahu akan berkesempatan menikmati aneka kuliner berikut skywalk dinnernya. Dipikir-pikir untuk rate hotel 1,8 juta tapi mendapat dua kali makan mewah untuk dua orang juga fasilitas keren lainnya, it’s worthed! Jadi, kalau ada rezeki, jangan ragu buat nginep di hotel ini ya.. 

 

The Trans

 

 

Related Posts

12 komentar

  1. Kl aku kayaknya bakal duluan kenyang sama takutnya deh ini 🤣
    Rasa makanan jd hambar Krn efek takut tinggi, heheheha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh...kan bunda juga gak jadi makan di bridge kacanya. Ambil posisi aman lah di dalam private lounge nya.

      Hapus
  2. Wow... Takjub sekaligus deg degan di sky walk nya ya bun..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget mbak...bunda yang dibilang orang tomboy juga, ternyata gak berani lihat ke bawah. Ya Allah, sumpeh deg degan banget

      Hapus
  3. MasyaAllah banyak sekali makanannya dan terlihat enak. Semoga aku bisa berkesempatan untuk menginap di sana juga🤗😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huum mbak...apalagi yang sarapan, harusnya bisa lebih santai gak keburu-buru. Jadi bisa nyicipin lebih banyak lagi...heheheh

      Hapus
  4. Semoga bisa nginap ke tempat ini kalau ke Bandung,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaammmiin insyaallah.
      Siapa sangka Bunda juga bisa ikut menikmati tanpa harus keluar biaya.

      Hapus
  5. Wah ini di Bandung ya dan makanannya serba enak.. Mantap bunda..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul...
      Bandung emang parah deh makanan dan tempat wisatanya. Ketjeh badai semua, bikin kangen

      Hapus
  6. aku sering main TSM tapi belum pernah nyoba resto hotelnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunda malah baru pertama kali mbak...wekawekaweka

      Hapus

Posting Komentar