Belum bosan kan baca keseruan kelas Blogspedia Coaching? Sekarang saatnya berkenalan dengan partner blog saya, Ney, alias Netty Rahmawati. Terpaut jauh usia di bawah saya, insyaallah bakal jadi adik ngeblog yang asyik nih…
Profil Ney
Lahir di kota kembang 37 tahun lalu sebagai anak tunggal. Menghabiskan masa sekolah dan kuliah juga di Bandung, perempuan lulusan ITB ini justru harus tinggal berjauhan dengan orangtua karena diboyong suami ke Pekanbaru.
Memiliki tiga orang anak yang masih kecil-kecil, tidak menyurutkan tekadnya untuk tetap aktif dan bermanfaat bagi orang lain. Kecanggihan teknologi kini, mengantarkan Ney menjadi Kepala Kampung Ibu Profesional Pekanbaru. Komunitas yang banyak membantu para ibu bertumbuh sebagai individu, istri dan ibu.
Di luar itu, beliau pun aktif sebagai coachee di beberapa kelas belajar online, terutama yang berhubungan dengan manajemen waktu, agama, kepenulisan dan desain. Selain juga tetap belajar ke beberapa mastah seperti di kelas mbak Marita ini.
Hobby Ney
Setiap manusia harus punya sesuatu yang digandrungi agar tercipta keseimbangan. Kebayang deh gimana riweuhnya mbak Ney dengan tiga anak, apalagi masih ada bayi. Bukan egois jika tetap meluangkan waktu untuk kesenangan pribadi, karena bahagia adalah kunci warasnya seorang ibu.
Lucunya, karena mbak Ney ini suka organisasi, beliau sangat menikmati ketegangan demi ketegangan yang terjadi di belakang layar saat menyelenggarakan sebuah acara. Wah, kalau ini sih, emang suka bikin panas dingin yang baru akan terbayar dengan lega jika acara sudah selesai.
Perempuan yang pernah mengajar di sebuah sekolah internasional ini, mulai menekuni hobby baru yaitu roadtrip. Dia dan keluarga kecilnya kerap berpetualang lewat jalur darat dan menikmati setiap momen yang lucu atau yang mengganggu.
Kalau saya dan keluarga pernah menikmati perjalanan darat dari Semarang ke Bima yang memakan waktu tiga hari, adik ngeblog yang asyik ini pernah menempuh jalur Pekanbaru-Jakarta-Bandung-Jogja hingga Malang. Jangan-jangan isi lemari pindah ke bagasi ya mbak.
Sama seperti kebanyakan perempuan lainnya, mbak Ney juga suka baca. Seperti klise ya, padahal memang harus lho. Sebagai penulis, kita harus lebih banyak membaca. Hitungannya adalah baca, baca, baca dan nulis. Intinya penulis mah harus gila baca.
Ternyata genre bacaan kita hampir sama. Sama-sama suka fiksi sejarah, meski mbak Ney juga suka novel fantasi. Penulis favorit beliau di antaranya Eiji Yoshikawa, Langit Kresna, Jonathan Stroud dan JRR Tolkien. Duh, kok saya belum kenal semua ya.. Kurang jauh nih pikniknya.
Mamah muda ini juga suka nge-games, biasanya game-game arcade. Nah, kalau ini saya angkat tangan deh, gak ngerti. Beliau juga suka nonton, utamanya drama Korea, drama Jepang dan anime. Khas mahmud banget nih. Makin berasa tuir deh saya
Apapun hobbynya, sah-sah saja. Insyaallah sebagai istri dan ibu, kewajiban utama tetap dijalankan. Ya gak mbak Ney?
Mengapa Memilih Blog
Butuh waktu lama bagi perempuan yang juga sekarang berjualan online ini untuk kembali menekuni dunia menulis. Buatnya, menulis bukan lagi tentang suka atau tidak suka, tapi sudah menjadi sebuah kebutuhan.
Sudah mengenal blog sebetulnya sejak tahun 2009, sebatas tempat curhat saja. Ciri khas blog di masa itu. Tapi kemudian blog tersebut terbengkalai karena saat itu pun akses internet masih terbatas. Di tahun 2017 kembali membuat blog hanya untuk mengumpulkan tugas, lagi-lagi ditinggalkan.
Pada akhirnya kembali memilih menekuni blog karena merasa perlu memiliki kanal menulis untuk mengeluarkan unek-unek pikiran. Menulis di blog adalah sebuah kemerdekaan karena lebih personal, meski tetap harus bertanggung jawab.
Kalau sebelumnya, lebih sering menulis di media sosial, ternyata banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat akan posting sesuatu. Apalagi jika kita mengatur tulisan kita untuk publik, maka harus siap dengan segala pro kontra di dalamnya.
Dibalik rumitnya istilah-istilah yang ada di blog, justru blog terlihat seksi untuk dieksplor. Maka mbak Ney bersyukur ketika terpilih sebagai salah satu peserta di kelas Blogspedia Coaching. Baginya ini saat untuk memperbaiki kualitas blog sekaligus menambah jam terbang sebagai penulis.
Arunika di Cakrawala
Nama yang unik. Itu yang pertama muncul di benak saya ketika membacanya. Ternyata butuh proses untuk menetapkan itu sebagai nama blog mbak Ney. Tidak heran, karena makna yang terkandung di dalamnya sangat dalam.
Arunika berarti sinar matahari pagi. Pada sinar matahari yang muncul setiap pagi, kita melihat keindahan sekaligus harapan. Mbak Ney berharap, tulisan-tulisannya kelak akan membawa senyum yang membuat setiap orang bersyukur juga pengharapan kebaikan dari setiap kejadian.
Cakrawala bisa diartikan sebagai kaki langit dan jangkauan pandangan. Dengan itu beliau berharap mampu belajar untuk meluaskan pandangan dan melihat dari semua sisi sehingga tidak mudah untuk menghakimi orang lain.
Lewat tagline “Sebuah cerita hari ini untuk masa depan” mbak Ney mau kisah-kisahnya menjadi rekam jejak untuk bekal masa depannya juga masa depan tiga buah hatinya. Hhmmm, what a lovely dream!
Oh ya, sama seperti blog saya, beliau pun memilih lifestyle sebagai niche. Isi blog akan berisi kisah maupun artikel yang dikemas dari sudut pandang seorang emak-emak rumahan, mulai dari hobby maupun pengetahuan yang didapat dari kelas-kelas yang diikuti.
Dengan header yang eye catching, boleh dong pembaca mampir ke, blog mbak Ney, penyuka siomay ini. Banyak hal yang bisa kita ambil dari blog yang didominasi warna biru ini.
Alhamdulillah tugas ke lima bersama mbak Ney berhasil memotivasi saya untuk terus menekuni dunia blog. Semangat dan passion dari teman-teman cupuers, membuat saya meyakini dakwah dengan tulisan adalah hal terbaik yang saya pilih. Ganbatte!
Arunika berarti sinar matahari pagi. Pada sinar matahari yang muncul setiap pagi, kita melihat keindahan sekaligus harapan. Mbak Ney berharap, tulisan-tulisannya kelak akan membawa senyum yang membuat setiap orang bersyukur juga pengharapan kebaikan dari setiap kejadian.
Cakrawala bisa diartikan sebagai kaki langit dan jangkauan pandangan. Dengan itu beliau berharap mampu belajar untuk meluaskan pandangan dan melihat dari semua sisi sehingga tidak mudah untuk menghakimi orang lain.
Lewat tagline “Sebuah cerita hari ini untuk masa depan” mbak Ney mau kisah-kisahnya menjadi rekam jejak untuk bekal masa depannya juga masa depan tiga buah hatinya. Hhmmm, what a lovely dream!
Oh ya, sama seperti blog saya, beliau pun memilih lifestyle sebagai niche. Isi blog akan berisi kisah maupun artikel yang dikemas dari sudut pandang seorang emak-emak rumahan, mulai dari hobby maupun pengetahuan yang didapat dari kelas-kelas yang diikuti.
Dengan header yang eye catching, boleh dong pembaca mampir ke, blog mbak Ney, penyuka siomay ini. Banyak hal yang bisa kita ambil dari blog yang didominasi warna biru ini.
Alhamdulillah tugas ke lima bersama mbak Ney berhasil memotivasi saya untuk terus menekuni dunia blog. Semangat dan passion dari teman-teman cupuers, membuat saya meyakini dakwah dengan tulisan adalah hal terbaik yang saya pilih. Ganbatte!
Huaaa... Kok malu2 gimana gitu ya bacanya... 😄😄
BalasHapusMudah-mudahan berkenan ya
BalasHapusYeeayy..akhirnya bisa komen di sini :D
BalasHapusSebuah cerita hari ini untuk masa depan nice mbak
BalasHapusBanyak orang keren ya di sini... bener2 belajar banyak dari baca artikel2 profil teman2 nih..
BalasHapus