HeaderBundaLillah

Tips Branding di Media Sosial

1 komentar

Branding di media sosial dan memancing interaksi

 



Punya blog keren, sudah SEO friendly, tapi gak branding di media sosial? Itu rasanya kayak perempuan cantik, sudah didandanin, tapi gak jadi dinikahin. Perih kawan…

Bukan tujuan pamer, bukan gila pujian, tapi kan bilangnya blog dibuat supaya bisa memberi manfaat. Apalagi saya berharap blog saya bisa jadi kanal dakwah yang kebetulan kalau dakwah secara langsung, masih terlarang di masa pandemi ini. 

Lagi-lagi nih, pemikiran seperti ini tersadarkan di kelas Marathon Coaching-nya Growthing.id. Lewat materi Branding di Sosial Media dan Memancing Interaksi, coach Ilham Sadli menggoyang kelas. 

Gak mau pelit, sekarang waktunya kembali saya berbagi isi materi yang dibilang teman-teman, “ndaging semua”. Mudah-mudahan, satu waktu, naskah kebaikan di blog impian bisa viral dan mencerahkan banyak orang, aammiiin. 

Manfaat Media Sosial 


Di zaman serba internet ini, rasanya sebagian besar orang sudah mengenal apa yang namanya media sosial. Kalau dulu mungkin, masih banyak emak-emak yang belum melek apa itu Facebook, Instagram. Tapi saat pandemi begini, ketika sekolah anak-anak dilakukan secara daring, mau tidak mau pasti mengenalnya. 

Sebagian sekolah, termasuk sekolah si bontot, kadang memberikan tugas membuat video yang harus diunggah di media sosial. Dari sini, kita memahami bahwa pada akhirnya media sosial memang diperlukan. 

Di slidenya, pemilik akun twitter Pengagum Rahasiamu dengan follower 11 ribu orang ini menerangkan beberapa manfaat media sosial. 

1. Menjaga silaturahim 


Banyak orang yang memutuskan menggunakan media sosial dengan tujuan ini. Bahkan beberapa kejadian mengharukan pun sering kita temukan, seperti pertemuan keluarga yang telah terpisah sekian lama. 

Meskipun tidak bisa dipungkiri, tetap ada dampak negatif yang timbul dari media sosial, sebagaimana yang sering kita dengar. 

2. Perbanyak koneksi 


Selain berteman dan melanjutkan silaturahim dengan orang yang sudah lama kita kenal, media sosial pun bisa menjadi ajang memperbanyak koneksi. 

Banyak grup-grup di Facebook yang bisa kita ikuti untuk menambah jaringan. Ini akan berguna bagi dunia bisnis maupun blog yang kita miliki. 

3. Branding 


Bagi kamu yang punya teman, follower maupun subscriber banyak di media sosial, jadikan itu sebagai modal untuk personal branding. 

Personal branding adalah usaha yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan persepsi tentang seseorang. Bagaimana kita ingin dikenal, maka lakukan langkah-langkah yang mendukung ke arah itu. 

4. Media promosi blog 


Blogger dan media sosial itu seperti kembang dan kumbang, saling membutuhkan. Sebagai blogger, media sosial adalah kanal promosi terbaik. 

Tugas kita tinggal bagaimana membuat tampilan blog semenarik mungkin, konten yang berkualitas dan bersesuaian dengan search engine

Dari sekian banyak media sosial yang ada, pilih yang sekiranya kita kuasai baik dan bisa konsisten untuk fokus di situ. Karena konsistensi adalah salah satu syarat dalam melakukan branding. 

Hal lain yang mendukung proses branding adalah perbaikan karakter, seperti jujur, tetap rendah hati, kreatif juga kritis melihat dan menilai sekitar. 

Ternyata, setiap media sosial pun memiliki karakter masing-masing. Contohnya, anak-anak muda milenial, mereka lebih nyaman menggunakan Line, Twitter dan Instagram. Sementara mereka yang usianya lebih tua, seperti saya contohnya, cenderung memilih Whatsapp dan Facebook. 

Media sosial populer


Cara Branding di Media Sosial 


Kembali ke slide mas Ilham, pemuda Lombok ini menuturkan, paling tidak sedikitnya ada 5 cara yang harus kita lakukan dalam proses branding. 

1. Tentukan audience 


Tentukan berdasarkan usia, pendidikan, gaya hidup, kebiasaan hingga hal yang disukai. Pada tahap ini, kita dituntut untuk bisa melakukan analisa singkat tentang audience yang kita harapkan membaca media sosial kita dan mampir ke blog. 

Bagi yang pernah memasang adsense di FB, pasti sudah tahu tahapan ini. Kenali pasarmu, begitulah kira-kira. 

Penentuan audience, akan membantu kita bagaimana proses branding akan dilakukan, konten apa yang akan dibuat berikut segala pernak perniknya. 

2. Mau dikenal sebagai siapa 


Setelah menentukan audience, selanjutnya kita pastikan kita ingin dikenal sebagai sosok yang bagaimana. Yang lucu kah, dewasa kah, ngemong kah, kuat kah, cerdas kah dan lain-lain. 

Keputusan ingin dikenal sebagai siapa akan membuat kita semakin jelas saat membuat konten, saat komen dan yang lainnya. Semua diarahkan untuk membangun karakter yang kita mau. 

Bukan berarti pencitraan yang dibangun atas dasar kebohongan. Tetap harus melakukan itu semua dengan jujur. Tujuan kita hanya ingin menguatkan dan menonjolkan karakter yang ada. 

Mas Ilham Sadli memilih ingin dikenal sebagai blogger yang melow di twitter. Maka yang dilakukannya adalah memakai nama Pengagum Rahasiamu. Dari nama ini saja, kita sudah dibuat baper membacanya. 

Salah satu tweet yang beliau balas kemudian menjadi viral. Komennya yang nyentrik dan seakan-akan kenal baik itu yang membuatnya digemari. 

3. Apa bedanya dengan akun lain? 


Unik, hal itulah yang harus kita kejar. Ada yang memilih memakai nama-nama eksentrik seperti Rerantingan di Daun Patah, Ada Pelangi di Matamu, Rintik Hujan, bahkan yang agak nyeleneh seperti Mie Rebus, Celana Sobek Billar dan lain-lain. 

Ada yang memilih konten yang unik, seperti kumpulan kisah horor, tips-tips sederhana, aneka quotes, kumpulan resep warisan dan lain sebagainya. 

Apapun keunikanmu, bisa menjadi jalan ketenaran. 

4. Tentukan arah akunnya 


Setelah langkah demi langkahnya kita lakukan, gambaran besar tentang akun yang kita mau akan semakin jelas. Rencanakan dengan baik, apapun yang akan kita lakukan dalam akun. 

Lakukan evaluasi berkala agar tidak ada yang melenceng dari yang kita mau. 


5. Konsisten 


Tidak ada usaha apapun yang akan berhasil tanpa konsistensi. Kamu harus buat time schedule, list to do, check list evaluasi. 

Tidak mudah memang dan butuh upaya yang serius. Rata-rata keberhasilan itu memakan waktu dan menguji kesabaran. 

Hal penting saat branding di media sosial


Hal-Hal yang Mempengaruhi Optimalnya Media Sosial 


1. Konten 


Setiap platform memiliki kontennya masing-masing. Twitter dengan caption, IG dengan grafis, Facebook dengan caption, YouTube dengan video dan lain-lain. 

2. Konsisten 


Disiplin posting baik isi maupun frekuensinya. 

3. Timing 


Kenali waktu-waktu yang tepat untuk posting konten di media sosial.



Kenali waktu tepat posting medsos


4. Audience yang tepat sasaran 


Penting mengenali audience di media sosial. Lakukan analisa siapa saja yang menjadi teman atau follower kita. 

5. Ikuti tren 


Tetap harus pandai memilah dan memilih tren yang bagus dan sesuai dengan misi blog kita. 


Buat kita yang tidak hanya promosi blogging tapi juga menjadikan media sosial sebagai tempat berjualan, penting memperhatikan masalah teknik penjualan. Kita mengenal ada istilah hard sale dan soft sale. 

Saat ini teknik berjualan di media sosial dengan soft writing, sudah berjalan dengan baik. Orang tidak merasa digiring untuk membeli langsung, tapi dengan pendekatan humanis dan kata-kata yang halus, sebenarnya sedang melakukan proses penjualan. 

Cara yang sama bisa kita lakukan saat mempromosikan blog kita di media sosial. Insyaallah, lain waktu saya sempatkan untuk menulis resume belajar Soft Writing Skill bersama cikgu Rheina Nasution, seorang praktisi SDM. Kalau kelamaan, ditagih aja ya.. 

Brand kita adalah apa yang orang katakan ketika kita tidak ada di dalam ruangan (Founder dan CEO Amazon)

Main asyik di media sosial


Related Posts

1 komentar

  1. Lengkap betul ulasan bunda Lillah, duuh jadi malu dengan punyaku. hiks

    BalasHapus

Posting Komentar