Dan seketika kau menjadi cinta pertama
Dengan segenap hati kau semai asa
Meski aku belum lagi berkata
Hidup kita terlalu berwarna
Lalui setiap fragmen dengan tawa
Meski ditingkah segelintir airmata
Tapi kutahu kau selalu ada
Jika kemudian...tanpamu adalah hampa
Saat gagahmu tak lagi bernyawa
Kemana lagi kan bersandar ini jiwa...?
Menerjang rintang yang tak berjeda
Bapak....
Sekedar melintas bayangmu saja
Berbulir pipi terkenang cinta
Cinta tanpa pamrih yang kau hela
....
Maafkan gadis kecilmu, hanya mampu merajut doa
Kelak...kulihat kembali senyummu di surga
Posting Komentar
Posting Komentar